Kedisiplinan Guru Rendah
Bersamaan dengan momen Hari Guru yang jatuh hari ini(25/11),Samantha Martin,peserta program Peace Coprs dari Amerika Serikat,mengkiritisi etos kerja guru.Guru sukarelawan di MAN Panekan ini menilai kedisplinan tenaga pendidik di Magetan masih rendah. 'Selama lima bulan di sini(Magetan,Red)masih ada guru yang tidak on time(tepat waktu),'kata Samantha kepada wartawan radar madiun,kemarin(24/11).
Samantha menilai,ketidaktepatan waktu tersebut berdampak pada siswa atau anak didik.Artinya,waktu kegiatan belajar mengajar(KBM)semakin berkurang. 'Kalau guru tidak on time,yang rugi siswanya,'ujar perempuan asal Indiana,Amerika Serikat,itu.
Dampak dari keterlambatan tersebut,lanjut dia, memengaruhi psikologi siswa.Sehingga,tidak menutup kemungkinan dicontoh anak didik.'Saya pernah sekali terlambat saat mengajar di MAN Panekan.Saya kena hukuman menyanyi di depan kelas,'aku Samantha sembari tersenyum.
Sejak saat itulah,dirinya berusaha datang lebih pagi. Samantha yang di negaranya mengajar jenjang SMP itu berusaha lebih mendisiplinkan diri dan mengajari anak didiknya agar berdisplin.Ketika tiba di sekolah, setelah mampir di ruang guru sejenak,dia bergegas menuju kelas.'Di kelas,saya melakukan persiapan mengajar.Mulai materi dan mengecek kondisi kelas dan persiapan lain,'katanya.
Samantha juga sempat mengamati kecenderungan guru ketika memberikan tugas kepada siswa.Menurutnya,ada pengajar yang menugasi siswa tanpa melakukan pendampingan dalam proses kegiatan belajar mengajar (KBM)di kelas.
'Kadang-kadang,anak-anak dikasih tugas saja.Tapi gurunya nggak ada.Sehingga,ketika ada kesulitan, siswa akan bertanya kepada siapa.Pengawasannya juga sulit. Menurut saya,ini masalah kurang persiapan dan perencanaan saja.'
Ditemui di lab komputer,dia mengaku di awal mengajar di MAN Panekan,sempat menyebarkan angket atau survei kecil-kecilan tentang harapan siswa kepada guru.Hal ini dilakukan untuk menyelami kondisi psikologis dan keinginan anak didik.
'Ternyata,siswa lebih suka bila guru ada di kelas. Mereka(siswa)mau belajar kalau gurunya di kelas. Karena,belajar disiplin,on time,itu menurut saya sangat penting,'papar Samantha didampingi guru Bahasa Inggris MAN Panekan Heri Widyawati dan guru Sejarah Kebudayaan Islam(SKI)Nuril Hidayat.
Menurut dia,kalau masalah kedisplinan ini diterapkan, ia yakin dunia pendidikan di Magetan akan berkembang lebih pesat.'Apalagi,anak-anak di sini itu sopan,dan rajin.Berbeda jauh dengan pelajar di Amerika,'kata Samantha sembari memeragakan jari telunjuk menutup mulut.(rif/isd)
Samantha menilai,ketidaktepatan waktu tersebut berdampak pada siswa atau anak didik.Artinya,waktu kegiatan belajar mengajar(KBM)semakin berkurang. 'Kalau guru tidak on time,yang rugi siswanya,'ujar perempuan asal Indiana,Amerika Serikat,itu.
Dampak dari keterlambatan tersebut,lanjut dia, memengaruhi psikologi siswa.Sehingga,tidak menutup kemungkinan dicontoh anak didik.'Saya pernah sekali terlambat saat mengajar di MAN Panekan.Saya kena hukuman menyanyi di depan kelas,'aku Samantha sembari tersenyum.
Sejak saat itulah,dirinya berusaha datang lebih pagi. Samantha yang di negaranya mengajar jenjang SMP itu berusaha lebih mendisiplinkan diri dan mengajari anak didiknya agar berdisplin.Ketika tiba di sekolah, setelah mampir di ruang guru sejenak,dia bergegas menuju kelas.'Di kelas,saya melakukan persiapan mengajar.Mulai materi dan mengecek kondisi kelas dan persiapan lain,'katanya.
Samantha juga sempat mengamati kecenderungan guru ketika memberikan tugas kepada siswa.Menurutnya,ada pengajar yang menugasi siswa tanpa melakukan pendampingan dalam proses kegiatan belajar mengajar (KBM)di kelas.
'Kadang-kadang,anak-anak dikasih tugas saja.Tapi gurunya nggak ada.Sehingga,ketika ada kesulitan, siswa akan bertanya kepada siapa.Pengawasannya juga sulit. Menurut saya,ini masalah kurang persiapan dan perencanaan saja.'
Ditemui di lab komputer,dia mengaku di awal mengajar di MAN Panekan,sempat menyebarkan angket atau survei kecil-kecilan tentang harapan siswa kepada guru.Hal ini dilakukan untuk menyelami kondisi psikologis dan keinginan anak didik.
'Ternyata,siswa lebih suka bila guru ada di kelas. Mereka(siswa)mau belajar kalau gurunya di kelas. Karena,belajar disiplin,on time,itu menurut saya sangat penting,'papar Samantha didampingi guru Bahasa Inggris MAN Panekan Heri Widyawati dan guru Sejarah Kebudayaan Islam(SKI)Nuril Hidayat.
Menurut dia,kalau masalah kedisplinan ini diterapkan, ia yakin dunia pendidikan di Magetan akan berkembang lebih pesat.'Apalagi,anak-anak di sini itu sopan,dan rajin.Berbeda jauh dengan pelajar di Amerika,'kata Samantha sembari memeragakan jari telunjuk menutup mulut.(rif/isd)
Sumber : radarmadiun.co.id
Sumber Ilustrasi Foto : Google.com
Tidak ada komentar