Ratusan siswi Sekolah Menengah Kejuruan Negeri (SMKN) I Magetan, Jawa Timur, menjalani tes kehamilan, bekerja sama dengan Dinas Kesehatan setempat.
"Tes kehamilan ini diperuntukkan bagi kelas XI, yaitu bagi siswi yang habis menjalankan prakrin atau praktek kerja industri. Sedikitnya ada 300 siswi yang dites kehamilan," ujar Kepala SMKN I Magetan, Budiyono, kepada wartawan, Rabu (10/11).
Tes kehamilan dilakukan sebagai salah satu upaya penanggulangan kenakalan remaja atau pelajar. Selain itu, ditempuh sebagai langkah mencegah hubungan seks bebas pada anak usia sekolah.
"Tes ini sebagai ukuran pendidikan karakter siswa. Jika hasilnya negatif semua, berarti pendidikan karakter atau pendidikan moral yang kami berikan kepada siswa dinilai berhasil," kata dia.
Apabila ada yang kedapatan positif hamil, kata Budiyono, maka sekolah akan memberikan sanksi melalui jalur Bimbingan dan Penyuluhan (BP) sekolah. Siswi dilarang hamil selama masih berstatus anak didik di sekolah.
Secara bergantian para siswi diminta sekolah dan tim medis untuk mengambil sampel urine masing-masing. Untuk memudahkan pemeriksaan, para siswi akan dibagi dalam beberapa gelombang.
"Sistem tes yang kami pakai memang melalui tes urine," ujar salah satu anggota tim medis yang bertugas, Hartono.
Sementara, berdasarkan dari sampel urine para siswi, diketahui hasilnya adalah negatif.
indonesia ta' btuh orng pntar tp btuh orng yg bermral,..,,.
BalasHapusindnesia mmang merdka,nmun tdk mrsa bhw ind 2 trjjh,..
trjjh dlm segi apa.......?