Tari Sufi Ala Santri Magetan
MAGETAN-Ada beragam cara ngabuburit saat menunggu waktu berbuka puasa. Namun, tak semua sesuai ajaran agama. Aktivitas santri dan santriwati di Pondok Pesantren Roudlotul Huda (Ponpes) di Desa Kedung Panji, Kecamatan Lemeyan, Kabupaten Magetan, Jawa Timur, patut ditiru. Sembari ngabuburit, mereka berlatih tari sufi, tarian dari Timur Tengah.
Pengurus Ponpes Roudlotul Huda, Saiful, mengatakan, latihan tari sufi selalu digelar para santrinya setiap bulan Ramadhan. Tarian ini sangat sederhana dan menggunakan iringan alat musik rebana.
"Sudah menjadi tradisi di pondok kami selama bulan Ramadhan selalu berlatih tari sufi sambil menunggu waktu untuk berbuka puasa. Para santri terlihat senang melakukan hal ini," ujar Saiful di Magetan, Sabtu (13/8).
Menurut dia, awalnya tradisi ini dibawa oleh sejumlah santri yang pernah belajar di Kairo, Mesir. Setelah diperkenalkan kepada sejumlah santri, akhirnya tarian ini cukup diminati, bahkan menjadi tradisi di pondok pesantren tersebut.
Tujuan dari tari ini, lanjut Saiful, selain untuk mengisi waktu luang jelang berbuka puasa, juga memiliki makna tersendiri, yakni sebagai bentuk syiar agama Islam. Tradisi ini ditampilkan di sejumlah acara keagamaan, di antaranya saat perayaan Maulid Nabi.
"Ke depan, kami berharap para santri dapat mengajarkan tarian ini ke masyarakat. Sehingga tidak hanya santri saja yang bisa, tapi juga masyarakat Muslim pada umumnya," tambah Saiful.
Dengan iringan alat musik rebana, sejumlah santri di pondok pesantren ini secara bergantian menggerakkan tubuh mereka dengan riang di halaman masjid pondok pesantren. Mereka sangat menikmati dan bergembira hingga tak terasa telah tiba waktunya untuk berbuka.
"Kami senang menari sufi. Selain menunggu waktu untuk berbuka puasa, kami juga bisa mengetahui jejak agama Islam di Timur Tengah pada waktu itu," ujar salah satu santri, Heru.
Hal yang sama diungkapkan santriwati bernama Nur. Meski hanya melihat, dia mengaku senang melihat teman-temannya menari sambil bercanda. Setiap sore selama Ramadhan menjelang buka puasa, para satri tersebut berlatih sekitar 1,5 jam.
"Saya merasa terhibur. Selain mengalihkan waktu hingga saat berbuka nanti, saya jadi tahu tentang tarian umat Muslim di Timur Tengah," ujar Nur. Usai berlatih tari sufi, para santri ini selanjutnya berbuka puasa dan menjalankan shalat Maghrib serta Tarawih bersama. antara ed: zaky al hamzah
Sumber : Republika
Sumber Ilustrasi Foto : Google
Pengurus Ponpes Roudlotul Huda, Saiful, mengatakan, latihan tari sufi selalu digelar para santrinya setiap bulan Ramadhan. Tarian ini sangat sederhana dan menggunakan iringan alat musik rebana.
"Sudah menjadi tradisi di pondok kami selama bulan Ramadhan selalu berlatih tari sufi sambil menunggu waktu untuk berbuka puasa. Para santri terlihat senang melakukan hal ini," ujar Saiful di Magetan, Sabtu (13/8).
Menurut dia, awalnya tradisi ini dibawa oleh sejumlah santri yang pernah belajar di Kairo, Mesir. Setelah diperkenalkan kepada sejumlah santri, akhirnya tarian ini cukup diminati, bahkan menjadi tradisi di pondok pesantren tersebut.
Tujuan dari tari ini, lanjut Saiful, selain untuk mengisi waktu luang jelang berbuka puasa, juga memiliki makna tersendiri, yakni sebagai bentuk syiar agama Islam. Tradisi ini ditampilkan di sejumlah acara keagamaan, di antaranya saat perayaan Maulid Nabi.
"Ke depan, kami berharap para santri dapat mengajarkan tarian ini ke masyarakat. Sehingga tidak hanya santri saja yang bisa, tapi juga masyarakat Muslim pada umumnya," tambah Saiful.
Dengan iringan alat musik rebana, sejumlah santri di pondok pesantren ini secara bergantian menggerakkan tubuh mereka dengan riang di halaman masjid pondok pesantren. Mereka sangat menikmati dan bergembira hingga tak terasa telah tiba waktunya untuk berbuka.
"Kami senang menari sufi. Selain menunggu waktu untuk berbuka puasa, kami juga bisa mengetahui jejak agama Islam di Timur Tengah pada waktu itu," ujar salah satu santri, Heru.
Hal yang sama diungkapkan santriwati bernama Nur. Meski hanya melihat, dia mengaku senang melihat teman-temannya menari sambil bercanda. Setiap sore selama Ramadhan menjelang buka puasa, para satri tersebut berlatih sekitar 1,5 jam.
"Saya merasa terhibur. Selain mengalihkan waktu hingga saat berbuka nanti, saya jadi tahu tentang tarian umat Muslim di Timur Tengah," ujar Nur. Usai berlatih tari sufi, para santri ini selanjutnya berbuka puasa dan menjalankan shalat Maghrib serta Tarawih bersama. antara ed: zaky al hamzah
Sumber : Republika
Sumber Ilustrasi Foto : Google
Tidak ada komentar