Dua Madrasah Disatroni Maling

PELAKU DIDUGA BERAKSI DINI HARI
MAGETAN-Aksi pencurian dengan menyasar gedung sekolah kembali terjadi.Bahkan,seharian kemarin(1/11),dua madrasah di Kelurahan/Kecamatan Takeran,Magetan disatroni maling.Yakni,MAN dan MTsN Takeran.Kerugian ditaksir mencapai puluhan juta rupiah.

Informasi yang dihimpun,pencurian di MAN Takeran diduga terjadi sekitar pukul 03.30.Berawal saat penjaga sekolah Agung Wandoko,40,melihat pintu kantin dalam keadaan rusak.''Kemudian saya mengecek ruang guru dan sudah berantakan,''kata Agung.

Matanya kembali terbelalak saat mengetahui kedua lemari di ruang guru tersebut sudah dicongkel paksa hingga rusak.Dia menduga,maling masuk ruang guru dengan mencongkel jendela sisi tengah sebelah barat dan keluar lewat jendela sisi selatan sebelah barat.

Setelah dicek,tiga buah laptop inventaris sudah tak ada di tempatnya.Dua buah LCD proyektor dan kamera digital juga raib.Kerugian ditaksir mencapai Rp27,8 juta.''Yang saya heran,yang diacak-acak itu justru lacinya bendahara.Ada enam laci seingat saya.Entah itu melibatkan orang dalam atau tidak,saya tidak tahu,'' kata Agung.

Kejadian serupa menimpa MTsN Takeran yang lokasinya tak jauh dari MAN.Satu unit handycam,laptop,LCD proyektor,serta kamera digital amblas digondol pencuri.Maliung juga menggasak uang tunai Rp1,7juta yang saat itu disimpan di dalam amplop.

MTsN Takeran disatroni pencuri awalnya diketahui sekitar pukul 05.00,saat dua pesuruh sekolah datang untuk bersih-bersih.Keduanya kaget saat mengetahui pintu ruang guru dalam kondisi terbuka dan di dalamnya sudah berantakan.''Awalnya yang mengetahui kedua pesuruh sekolah itu.Mengetahui ruangan berantakan, keduanya menghubungi guru BP dan saya.Lantas saya langsung melapor ke Polsek Takeran,''kata Kepala MTsN Takeran,Jubarudin.

Kapolres Magetan AKBP Agus Santosa dikonfirmasi melalui Kapolsek Takeran AKP Santoso membenarkan adanya pencurian tersebut.Dia mengatakan,saat ini pihaknya masih melakukan penyelidikan atas tindak pidana pencurian dengan pemberatan itu.''Saat ini kami masih terus melakukan pengembangan.Melakukan penyelidikan,olah TKP dan mengumpulkan saksi-saksi,'' ungkap Santoso.


Sumber : Radar Madiun
Sumber Ilustrasi Foto : Google

Diberdayakan oleh Blogger.