Produksi Rambak Magetan Menurun
Produksi usaha kerupuk rambak, yakni kerupuk yang dibuat dari kulit
sapi, di Desa Mojopurno, Kecamatan Ngariboyo, Kabupaten Magetan, Jawa
Timur, menurun akibat terkendala cuaca.
Pengusaha kerupuk rambak
di desa setempat, Kaelani mengatakan, produksinya turun hingga 50 persen
akibat minimnya panas matahari selama dua pekan terakhir. Hal ini
menghambat proses pengeringan atau penjemuran kulit sapi sebagai bahan
utama kerupuk.
"Saya terpaksa menurunkan produksi dari 1 kuintal
atau 100 kilogram hingga 50 kilogram saja untuk satu kali proses
produksi. Jumlah ini turun drastis," ujar Kaelani di Magetan, Sabtu
(10/12).
Selain itu, setiap kali akan memproduksi ia harus
memperhitungkan cuaca karena usaha pembuatan kerupuk dari kulit sapi
tersebut sangat bergantung pada intensitas penyinaran matahari, terutama
pada proses penjemuran bahan produksi.
Padahal, pada saat ramai
pesanan, ia sebelumnya bisa memproduksi hingga 200 kilogram untuk satu
kali proses produksi dengan sinar matahari yang cukup. "Proses produksi
kerupuk rambak pada musim hujan seperti saat ini dipastikan memakan
waktu lebih lama jika dibandingkan saat kemarau yang banyak sinar
matahari," kata dia.
Ia menjelaskan, proses produksi kerupuk
rambak bisa molor hingga 10 hari pada saat musim hujan, sedangkan pada
saat kemarau hanya membutuhkan waktu tujuh hari saja. Penurunan produksi
ini, juga dirasakan oleh Rahmat, pengusaha kerupuk rambak lainnya di
daerah itu.
Kondisi cuaca yang tidak menentu atau mulai memasuki
musim hujan tentu saja membuat para penguasaha kerupuk mulai meurunkan
jumlah produksi agar tidak mengalami kerugian. "Sebab, secara langsung
pendapatan yang kami peroleh juga menurun dari biasanya," ujarnya.
Selain
itu, ia juga terpaksa harus mengurangi tenaga kerjanya karena tidak ada
pekerjaan yang dapat dilakukan akibat minimnya bahan yang diproduksi.
Meski demikian, ia mengaku tidak dapat berbuat banyak sebab kerugiannya
disebabkan akibat proses alam. Namun,ia akan tetap memaksimalkan
penjemuran saat cuaca mendukung.
Sumber : krjogja.com