Inilah Lokasi Rawan Banjir dan Longsor di Jatim
- Sebanyak 32 daerah di Jatim rawan bencana, termasuk banjir dan tanah longsor.
Daerah yang rawan banjir adalah Magetan, Ngawi, Madiun, Nganjuk, Bojonegoro, Lamongan, Tuban, Gresik, Surabaya, Tulungagung, Kabupaten dan Kota Kediri, Kabupaten dan Kota Blitar, Jombang, Kabupaten dan Kota Mojokerto, Kota Malang, Kota Probolinggo serta Kota Pasuruan.
Sedangkan rawan longsor adalah Banyuwangi, Jember, Situbondo, Bondowoso, Lumajang, Probolinggo, Pasuruan, Kabupaten Malang, Kota Batu, Trenggalek, Pacitan serta Ponorogo.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Jatim Sudarmawan, Minggu (30/12/2012) meminta kepada 32 pemerintah kabupaten/kota tersebut untuk siaga 24 jam penuh. "Kami telah mendapat surat perintah dari Sekdaprov Jatim selalu ketua tim siaga bencana. BPBD Jatim juga sudah mengalokasikan anggaran sebesar Rp 3,5 miliar untuk mengatasi berbagai bencana yang ada," katanya.
BPBD juga menyiapkan puluhan mesin pompa air, tenda dan perahu karet di daerah rawan bencana tersebut. Bahkan, peta tematik untuk daerah rawan bencana di Jatim juga sudah dimiliki BPBD.
Untuk mempermudahkan penanggulangan bencana di daerah daerah, BPBD Jatim tetap berkoordinasi dengan Dinas Sosial dan Bulog Divre Jatim. Jika memang ada bencana di suatu daerah, penanganannya sudah siap. "Kami juga siapkan makanan cepat saji yang praktis seperti beras, mie instan dan selimut serta obat-obatan. Kami akan koordinasi vertikal ke PMI dan Badan SAR Nasional," katanya.
Dia juga mengatakan, sudah diminta pada seluruh jajaran di BPBD untuk siap siaga jika sewaktu-waktu dibutuhkan warga. Daerah yang harus diwaspadai adalah kawasan aliran Bengawan Solo. Untuk itu, pihak Balai Besar Bengawan Solo juga diharapkan untuk terus melakukan pengawasan dan pemantauan, seperti pemantauan ketinggian air.
Pihaknya juga sudah meminta tambahan dana untuk antisipasi dan penanganan bencana. "Kami telah mengajukan tambahan dana antisipasi banjir dan tanah longsor kepada BNPB sebesar Rp 1 miliar," pungkasnya.
Daerah yang rawan banjir adalah Magetan, Ngawi, Madiun, Nganjuk, Bojonegoro, Lamongan, Tuban, Gresik, Surabaya, Tulungagung, Kabupaten dan Kota Kediri, Kabupaten dan Kota Blitar, Jombang, Kabupaten dan Kota Mojokerto, Kota Malang, Kota Probolinggo serta Kota Pasuruan.
Sedangkan rawan longsor adalah Banyuwangi, Jember, Situbondo, Bondowoso, Lumajang, Probolinggo, Pasuruan, Kabupaten Malang, Kota Batu, Trenggalek, Pacitan serta Ponorogo.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Jatim Sudarmawan, Minggu (30/12/2012) meminta kepada 32 pemerintah kabupaten/kota tersebut untuk siaga 24 jam penuh. "Kami telah mendapat surat perintah dari Sekdaprov Jatim selalu ketua tim siaga bencana. BPBD Jatim juga sudah mengalokasikan anggaran sebesar Rp 3,5 miliar untuk mengatasi berbagai bencana yang ada," katanya.
BPBD juga menyiapkan puluhan mesin pompa air, tenda dan perahu karet di daerah rawan bencana tersebut. Bahkan, peta tematik untuk daerah rawan bencana di Jatim juga sudah dimiliki BPBD.
Untuk mempermudahkan penanggulangan bencana di daerah daerah, BPBD Jatim tetap berkoordinasi dengan Dinas Sosial dan Bulog Divre Jatim. Jika memang ada bencana di suatu daerah, penanganannya sudah siap. "Kami juga siapkan makanan cepat saji yang praktis seperti beras, mie instan dan selimut serta obat-obatan. Kami akan koordinasi vertikal ke PMI dan Badan SAR Nasional," katanya.
Dia juga mengatakan, sudah diminta pada seluruh jajaran di BPBD untuk siap siaga jika sewaktu-waktu dibutuhkan warga. Daerah yang harus diwaspadai adalah kawasan aliran Bengawan Solo. Untuk itu, pihak Balai Besar Bengawan Solo juga diharapkan untuk terus melakukan pengawasan dan pemantauan, seperti pemantauan ketinggian air.
Pihaknya juga sudah meminta tambahan dana untuk antisipasi dan penanganan bencana. "Kami telah mengajukan tambahan dana antisipasi banjir dan tanah longsor kepada BNPB sebesar Rp 1 miliar," pungkasnya.
Sumber:Beritajatim.com
Tidak ada komentar