Prediksi Golput Masih Besar
Magetan – Angka golput
diprediksi masih tinggi dalam Pilkada Magetan 2013. Ini jika mengacu ke
data Pilkada 2008 dan Pilpres 2009 lalu, persentase pemilih yang tidak
menggunakan hak suaranya berada di kisaran 25 persen. Angka itu bisa
meningkat signifikan bila KPUD Magetan minim melakukan sosialisasi.
‘’Sosialisasi sangat penting, peran KPUD
memang cukup sentral untuk kesuksesan pilkada nanti. Jangan sampai
golput tinggi lantaran kurang sosialisasi,’’ terang Joko Purnomo,
pengamat politik lokal kepada Jawa Pos Radar Magetan, kemarin (4/2).
Menurut dia, warga Magetan yang absen ke
TPS dalam Pilkada 2008 sebanyak 154.070 pemilih. Banyaknya golongan
putih (golput) itu bukan semata karena pilihan politik. Joko juga
menilai akibat sistem yang tidak jalan di tingkat penyelenggara.
‘’Persoalan teknis yang di KPUD bisa menjadi alasan warga memilih jalur
golput. Kuncinya tetap berada di KPUD sebagai penyelenggara pilkada,’’
terang mantan anggota dewan itu
Joko mencontohkan, tidak akuratnya data
pemilih. Tak sedikit warga yang sudah lama meninggalkan Magetan tetap
mendapat undangan datang ke TPS. ‘’Sebaliknya banyak juga warga yang
memiliki hak pilih tidak mendapat undangan, ini yang menjadi penyumbang
terbesar tingginya golput,’’ urainya.
Figur yang bertarung dalam pilkada,
imbuh Joko, juga ikut mempengaruhi angka golput. Jika ada warga merasa
tidak cocok dengan tiga pasangan calon (Djoko Prabowo-Hartoto; Nanik
Karsini-Sugiho Pramono; dan Sumantri-Samsi) yang kini sudah mendaftar ke
KPUD, mereka enggan datang ke TPS. ‘’Visi dan misi cabup dan cawabup
sangat berpengaruh menggaet pemilih,’’ ungkapnya.
Terpisah, Ketua KPUD Magetan Soerjadi
menyatakan sudah berupaya maksimal untuk meningkatkan partisipasi
pemilih. Sosialiasi tetap menjadi motor penggerak keikutsertaan pemilih.
Tak hanya melalui media reklame, petugas di PPS juga aktif turun
langsung ke masyarakat. ‘’Kami sudah belajar dari pengalaman pilkada dan
pilpres lalu. Untuk menekan golput memang tidak mudah karena merupakan
pilihan dan hak,’’ tegasnya.
Pihaknya tak menampik jika tingginya
angka golput juga dipengaruhi problem teknis. Warga luput terdata di
DPT, meninggal, atau merantau. ‘’Kalau sudah di DPT pasti akan tercatat
sampai pencoblosan. Nanti ada catatan-catatan sendiri dengan pemilih
yang tidak menyalurkan hak suara itu,’’ tegasnya.
Tahapan yang dilakukan KPUD sementara
ini masih berkutak pada pendataan daftar pemilih sementara (DPS). Calon
pemilih yang sudah terdaftar sebanyak 555.605 orang. Jauh lebih sedikit
dari daftar pemilih tetap (DPT) Pilkada 2008 yang mencapai 595.981
orang. Selisih 40.376 orang. ‘’Pemilih yang terdaftar sekarang masih
bisa mengalami perubahan. Data itu belum final, masih bisa bertambah
atau mungkin berkurang,’’ pungkasnya.
Sumber : Radarmadiun.info
Tidak ada komentar