Dahlan Diberi Gelar Doktor, Ini 3 Alasannya
Jakarta - Menteri BUMN Dahlan
Iskan dinilai merupakan sosok sangat inspiratif, memberikan kontribusi
kepada bangsa lewat terobosan-terobosannya, dan memiliki jiwa
entrepreneur tinggi yang mengaitkannya dengan ajaran agama.
"Tiga penilaian tersebut menjadi dasar pemberian gelar doktor kehormatan (honoris causa) oleh IAIN Walisongo kepada Dahlan Iskan," kata Kabag Humas dan Protokoler Kementerian BUMN Faisal Halimi, mengutip pernyataan Rektor IAIN Walisongo Semarang Prof Dr H Muhibbin.
Pada penganugerahan doktor honoris causa tersebut, Dahlan mengenakan baju toga lengkap berwarna hitam memasuki ruangan sekitar pukul 09.45 WIB dan langsung menuju podium Auditorium IAIN Walisongo
Tepat pukul 09:55 WIB Rektor Muhibbin didampingi Senat mulai menggelar penganugerahan gelar kehormatan kepada pria kelahiran Magetan 17 Agustus 1951 ini.
Prosesi berlangsung hikmat yang dilanjutkan dengan pidato dengan judul Dakwah Bil Hal: "Korporatisasi Usaha Individual Umat Menuju Indonesia Modern".
Adapun promotor utama pemberian gelar doktor kehormatan yaitu, Prof Dr H Nur Syams M Si yang merupakan Guru Besar IAIN Sunan Ampel Surabaya, dibantu dua promotor (co-promotor) yaitu Guru besar UNS Surakarta Prof Dr H Pawito PhD, Guru Besar IAIN Walisongo Prof Dr Hj Iswati M Ag.
Sementara itu, Prof Dr Nur Syam Msi sebagai perwakilan senat dan promotor menambahkan, Dahlan dipandang sebagai sosok yang inspiratif, memiliki talenta menulis yang baik tercermin dari karya tulis akademis yang sudah banyak menjadi rujukan.
Selanjutnya mantan Direktur Utama PT PLN (Persero) ini juga mampu mengembangkan bisnis media Jawa Pos Group dengan cepat.
"Dalam hal pemikiran, Dahlan mampu mengkomunikasikan setiap gagasannya yang implementatif juga pengambilan yang kontradiktif," ujar Nur.
Penganugerahaan doktor kehormatan tersebut diikuti oleh sekitar seribu tamu undangan yang terdiri atas para mahasiswa IAIN, dosen, dan termasuk sejumlah pejabat BUMN.
Sederet petinggi perusahaan milik negara hadir pada kesempatan tersebut, seperti Dirut Pertamina Karen Agustina, Dirut PT Bank Mandiri Budi Gunadi Sadikin, Dirut Jamsostek Alvin G Masasya, Dirut PT Pegadaian Suwhono, Dirut PT Semen Indonesia Dwi Soetjipto, Dirut PT Pos Indonesia I Ketut Mardjana.
Tidak kalah menariknya, di salah satu sudut bagian depan auditorium para tamu tampak menyerbu sebuah meja yang memajang buku soal Dahlan, seperti Manufacturing Hope, Tidak Ada Yang Tidak Bisa, Ganti Hati, Surat Dahlan, Sepatu Dahlan, Dua Tangis dan Ribuan Tawa, dan Pemimpin Masa Depan Teori dan Praktik. [ant]
"Tiga penilaian tersebut menjadi dasar pemberian gelar doktor kehormatan (honoris causa) oleh IAIN Walisongo kepada Dahlan Iskan," kata Kabag Humas dan Protokoler Kementerian BUMN Faisal Halimi, mengutip pernyataan Rektor IAIN Walisongo Semarang Prof Dr H Muhibbin.
Pada penganugerahan doktor honoris causa tersebut, Dahlan mengenakan baju toga lengkap berwarna hitam memasuki ruangan sekitar pukul 09.45 WIB dan langsung menuju podium Auditorium IAIN Walisongo
Tepat pukul 09:55 WIB Rektor Muhibbin didampingi Senat mulai menggelar penganugerahan gelar kehormatan kepada pria kelahiran Magetan 17 Agustus 1951 ini.
Prosesi berlangsung hikmat yang dilanjutkan dengan pidato dengan judul Dakwah Bil Hal: "Korporatisasi Usaha Individual Umat Menuju Indonesia Modern".
Adapun promotor utama pemberian gelar doktor kehormatan yaitu, Prof Dr H Nur Syams M Si yang merupakan Guru Besar IAIN Sunan Ampel Surabaya, dibantu dua promotor (co-promotor) yaitu Guru besar UNS Surakarta Prof Dr H Pawito PhD, Guru Besar IAIN Walisongo Prof Dr Hj Iswati M Ag.
Sementara itu, Prof Dr Nur Syam Msi sebagai perwakilan senat dan promotor menambahkan, Dahlan dipandang sebagai sosok yang inspiratif, memiliki talenta menulis yang baik tercermin dari karya tulis akademis yang sudah banyak menjadi rujukan.
Selanjutnya mantan Direktur Utama PT PLN (Persero) ini juga mampu mengembangkan bisnis media Jawa Pos Group dengan cepat.
"Dalam hal pemikiran, Dahlan mampu mengkomunikasikan setiap gagasannya yang implementatif juga pengambilan yang kontradiktif," ujar Nur.
Penganugerahaan doktor kehormatan tersebut diikuti oleh sekitar seribu tamu undangan yang terdiri atas para mahasiswa IAIN, dosen, dan termasuk sejumlah pejabat BUMN.
Sederet petinggi perusahaan milik negara hadir pada kesempatan tersebut, seperti Dirut Pertamina Karen Agustina, Dirut PT Bank Mandiri Budi Gunadi Sadikin, Dirut Jamsostek Alvin G Masasya, Dirut PT Pegadaian Suwhono, Dirut PT Semen Indonesia Dwi Soetjipto, Dirut PT Pos Indonesia I Ketut Mardjana.
Tidak kalah menariknya, di salah satu sudut bagian depan auditorium para tamu tampak menyerbu sebuah meja yang memajang buku soal Dahlan, seperti Manufacturing Hope, Tidak Ada Yang Tidak Bisa, Ganti Hati, Surat Dahlan, Sepatu Dahlan, Dua Tangis dan Ribuan Tawa, dan Pemimpin Masa Depan Teori dan Praktik. [ant]
Sumber: Beritajatim.com
Tidak ada komentar