4.100 Hektare Lahan Pertanian di Magetan Rawan Kekeringan
Magetan - Sebanyak 4.100 dari 28.000 hektare lahan
pertanian di Kabupaten Magetan, Jawa Timur, rawan kekeringan selama
musim kemarau berlangsung akibat tidak cukup mendapat pengairan, baik
secara alami maupun teknis.
Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Magetan, Eddy Suseno mengatakan,
ribuan lahan pertanian yang rawan kekeringan tersebut hanya bisa
ditanami padi sekali dalam setahun.
"Sekitar 4.000 Hektare tersebut hanya bisa ditanami padi saat musim
hujan berlangsung atau sawah tadah hujan. Dengan kata lain, hanya satu
kali tanam padi dalam setahun," ujar Eddy di Magetan, Senin (3/8).
Menurut dia, lahan pertanian kering tersebut terdapat menyebar hampir
di seluruh wilayah Kabupaten Magetan, kecuali yang terdapat di lereng
Gunung Lawu.
"Wilayah yang kering tersebut memang tidak ada sumber air. Biasanya
terdapat di pegunungan padas seperti Kecamatan Parang dan Ngariboyo,"
ucapnya.
Karena merupakan lahan kering, lahan tersebut sengaja tidak ditanami
padi oleh para petani. Hal itu untuk menghindari puso atau gagal panen
karena minimnya pengairan.
Ia menjelaskan, sebagian dari 4.100 lahan kering tersebut masih dapat
diupayakan menanam padi sebanyak dua kali dalam setahun dengan bantuan
sumur pompa dalam.
Namun, Pemkab Magetan belum dapat memberikan bantuan sumur pompa
dalam karena dari pertimbangan teknis daerah-daerah kering tersebut
tidak memiliki sumber air.
"Meski demikian ada juga petani yang nekad menanam padi dengan
menggunakan bantuan sumur pompa air, meski demikian hasilnya tidak
maksimal," katanya.
Ia mengimbau para petani agar bercocok tanam sesuai musim. Hal itu
bertujuan untuk menghindari kerugian gagal panen akibat puso dan
serangan hama.
Untuk MK II kali ini, petani disarankan menanam palawija, seperti
kedelai, jagung, kacang tanah, dan ketela. Sebab, komoditas tersebut
mampu bertahan di lahan yang minim sumber air.
Sumber : Beritasatu.com
Tidak ada komentar