Tanaman Padi Terendam Air, Petani Di Kartoharjo Panen Dini
Foto: Petani panen dini |
Magetan – Hujan yang mengguyur sejak beberapa hari kemarin di sejumlah wilayah di magetan, mengakibatkan debet air di sungai terusan bengawan solo yang melewati kacematan kartoharjo, Magetan meluber.
Akibat luberan air tesebut, area persawahan di sekitarnya terendam air, membuat Sejumlah petani harus memanen dini tanaman padinya.
Seperti yang terjadi di dua Desa di Kecamatan kartoharjo, Desa Ngelang dan Jajar, para petani melakukan panen dini untuk menghindari tanaman padinya menjadi busuk, hingga menyebabkan gagal panen.” Daripada gagap panen, mending dipanen dulu aja.sebenarnya masih kurang sekitar dua minggu lagi waktu panennya, namun mau gimana lagi, banjir musiman tidak bisa di cegah, dan ini sudah sering terjadi di tempat kami,” terang pardi,warga Ngelang.
Hal senada diungkapkan yono, dirinya juga memanen dini padinya untuk menghindari kerugian yang lebih besar akibat genangan air, menurutnya, dengan panen dini ini, butiran padi yang seharusnya gemuk dan keras, menjadi banyak yang tidak berisi padat, karena belum waktunya panen sudah dipanen.
” Ya banyak yang kempos(tidak berisi) padinya, tidak padat berisi, dan akhirnya ya banyak yang gabug kalau di keringkan, perkiraan jika sebelumnya dapat sekitar 27 karung bisa jadi hanya dapat sekitar 14 hingga 16 karung saja , kalau kering.” Terangnya.(26/2)
Seperti diketahui, wilayah kecamatan Kartoharjo dalam catatan BPBD Magetan adalah wilayah rawan banjir saat musim hujan, hal tersebut dikarenakan wilayah ini dilewati sungai bengawan solo. masyarakat berharap pemerintah melakukan tindakan, seperti peninggian tanggul atau penegrukan sungai, agar banjir musiman di Kartoharjo segera dapat teratasi.(MK)
Akibat luberan air tesebut, area persawahan di sekitarnya terendam air, membuat Sejumlah petani harus memanen dini tanaman padinya.
Seperti yang terjadi di dua Desa di Kecamatan kartoharjo, Desa Ngelang dan Jajar, para petani melakukan panen dini untuk menghindari tanaman padinya menjadi busuk, hingga menyebabkan gagal panen.” Daripada gagap panen, mending dipanen dulu aja.sebenarnya masih kurang sekitar dua minggu lagi waktu panennya, namun mau gimana lagi, banjir musiman tidak bisa di cegah, dan ini sudah sering terjadi di tempat kami,” terang pardi,warga Ngelang.
Hal senada diungkapkan yono, dirinya juga memanen dini padinya untuk menghindari kerugian yang lebih besar akibat genangan air, menurutnya, dengan panen dini ini, butiran padi yang seharusnya gemuk dan keras, menjadi banyak yang tidak berisi padat, karena belum waktunya panen sudah dipanen.
” Ya banyak yang kempos(tidak berisi) padinya, tidak padat berisi, dan akhirnya ya banyak yang gabug kalau di keringkan, perkiraan jika sebelumnya dapat sekitar 27 karung bisa jadi hanya dapat sekitar 14 hingga 16 karung saja , kalau kering.” Terangnya.(26/2)
Seperti diketahui, wilayah kecamatan Kartoharjo dalam catatan BPBD Magetan adalah wilayah rawan banjir saat musim hujan, hal tersebut dikarenakan wilayah ini dilewati sungai bengawan solo. masyarakat berharap pemerintah melakukan tindakan, seperti peninggian tanggul atau penegrukan sungai, agar banjir musiman di Kartoharjo segera dapat teratasi.(MK)
Tidak ada komentar